Senin, 10 September 2012

Audit Komunikasi


1.        Menurut Anda, pentingkah komunikasi dalam organisasi itu? Mengapa?
JAWABAN
Menurut saya, komunikasi penting bagi aspek kehidupan manusia, karena pada dasarnya manusia tidak bisa jika tidak berkomunikasi. Setiap orang, pasti akan memerlukan orang lain, karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan selalu akan berinteraksi dan bersosialisasi. Di dalam masyarakat, pasti ada suatu kelompok atau organisasi. Dalam organisasi, tentunya terdapat beberapa orang yang tergabung di dalamnya. Orang-orang yang tergabung dalam organisasi tersebut,  pasti akan berkomunikasi dan tentunya memerlukan komunikasi untuk memperlancar pencapaian maksud atau tujuan organisasi secara bersama. Dan karena adanya maksud dan tujuan tertentu dalam suatu organisasi, maka juga akan terbentuk kerjasama antaranggota organisasi tersebut. Tentunya kerjasama yang baik tidak bisa lepas karena adanya komunikasi yang dilakukan secara baik pula. Jika saja anggota organisasi tidak mampu berkomunikasi dengan anggota organisasi yang lainnya, sudah pasti tujuan organisasinya akan terhambat atau bahkan tidak bisa tercapai, karena organisasi tidak bisa berdiri hanya dengan satu orang saja, tapi pasti memerlukan orang lain.

2.      Gambarkan kerangka konseptual dari proses komunikasi yang Anda ketahui. Lebih baik dengan pakar komunikasinya. Jelaskan bagan tersebut!
JAWABAN
Model SMCRE yang diperkenalkan oleh Everett M. Roger dan W. Floyd Shoemaker




            Keterangan:
·    Source atau Sumber informasi di sini adalah seseorang atau juga bisa suatu kelompok yang menyampaikan pesan kepada orang lain.
·   Message atau pesan adalah suatu pesan yang disampaikan oleh sumber, yang mana pesan tersebut berupa lambang, bahasa atau isyarat.
·  Channel adalah media (saluran) yang digunakan oleh sumber untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Media tersebut bisa dengan media massa.
·   Receiver atau penerima pesan adalah seseorang atau kelompok yang menerima pesan dari sumber.
·   Effects atau efek adalah akibat yang ditimbulkan dari pesan yang disampaikan oleh sumber kepada penerima.

3.   Jelaskan apa yang dimaksud dengan rumusan masalah, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data!
            JAWABAN
·      Rumusan Masalah ialah berupa kalimat pertanyaan yang dirumuskan dengan berdasarkan dan sesuai dengan latar belakang masalah yang sebelumnya telah disusun. Rumusan masalah ini adalah yang kemudian menjadi dasar untuk menjawab suatu permasalahan yang akan diteliti melalui analisis. Dan biasanya, rumusan masalah ini terdiri dari 2 atau 3 pertanyaan (rumusan masalah).
·  Teknik Pengumpulan Data adalah suatu teknik dalam melakukan penelitian dengan cara mengumpulkan data yang bertujuan untuk memperoleh fakta, data, juga bahan-bahan yang dibutuhkan serta dikaji nantinya.
·   Teknik Analisis Data merupakan suatu teknik dalam menganalisis data, yang mana dalam menentukan alat analisis datanya disesuaikan dengan jenis data maupun jenis penelitian yang dilakukan.

4.        Jelaskan macam-macam teknik pengumpulan data dan teknik analisis data yang Anda ketahui!
JAWABAN
            Teknik pengumpulan data yang saya ketahui yaitu angket, wawancara, dan observasi.
·   Angket adalah teknik pengumpulan data yang berupa daftar pertanyaan untuk diiisi sendiri oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan atas angket yang diajukan.
·   Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam.
· Observasi adalah suatu kegiatan dengan melakukan pengamatan menggunakan indera pengelihatan.

Teknik analisis data yang saya ketahui adalah kualitatif, kuantitatif, dan deskriptif.
·    Kualitatif adalah teknik dalam menganalisis data dengan menyimpulkan hasil secara naratif dan penjabaran dengan pernyataan dan kata-kata.
·    Kuantitatif adalah teknik analisis data dengan menyimpulkan hasil data berupa angka (statistik) untuk menunjukkan hubungan dengan hipotesis yang ada.
·  Deskriptif adalah teknik analisis data dengan mendeskripsikan secara rinci dan lengkap mengenai suatu permasalahan yang diteliti.

Rabu, 09 Mei 2012

REVOLUSI KOMUNIKASI DAN MASYARAKAT


1.     Tiga pendekatan dalam menanggapi perkembangan teknologi komunikasi menurut Anthony G. Wilhelm :
a.         DYSTOPIAN
Aliran ini sangat hati-hati dan kritis terhadap penerapan teknologi, sebab dampak yang ditimbulkan adalah pengacauan kehidupan sosial dan politik. Upaya-upaya yang dilakukan faham ini adalah dengan mengembalikan kualitas-kualitas esensial yang menyusut dalam masyarakat kontemporersebagai contoh interaksi tatap muka dianggap lebih alamiah daripada menggunakan media.
Di sini pengguna teknologi komunikasi bersikap hati-hati, teliti, dan kritis terhadap teknologi yang digunakannya. Karena sekarang ini telah banyak kasus penyimpangan dan kejahatan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, misalnya adanya para hacker, dan cybercrime, cyber espionage, cyber sabotage, dan lain-lain.

b.         NEO-FUTURIS
Aliran ini merupakan refleksi dari ‘warisan’ tak terkendali dari gelombang pertama Futurisme. Suatu keyakinan yang tidak kritis sedang berlangsung, yaitu penerimaan terhadap hal-hal baru, teknologi high speed dianggap sebagai kekuatan-kekuatan yang menggilas semua yang dilewatinya, dan meletakkan dasar kerja untuk masa depan yang penuh harapan.
Di sini neo-futuris menganggap bahwa teknologi memudahkan seseorang, entah untuk berkomunikasi, bersosial, berpolitik, bertransaksi informasi, dan sebagainya. Masyarakat dan pengguna teknologi juga menerima keberadaan suatu teknologi baru, karena beranggapan hal tersebut adalah suatu hal yang inovatif untuk dijadikan standart kerja masa depannya.

c.          TEKNO-REALIS
Teknorealis adalah “ teknologi tidak netral” dan “internet adalah revolusioner tetapi tidak utopia”. Faham ini mengakui teknologi digital mempunyai manfaat-manfaat praktis yang dapat digunakan namun tanpa harus melawan nilai-nilai kemanusiaan.
Tekno-realis ialah sebagai penengah antara Dystopian dengan Neo-Futuris dalam penerapan teknologi komunikasi dan dampak-dampaknya dalam masyarakat. Tekno-realis di sini terbuka dan menerima hal-hal baru, namun tetap berhati-hati dengan teknologi tersebut dan berkaca pada nilai-nilai kemanusiaan yang ada.

2.  Istilah yang digunakan para pakar ilmu sosial yang menunjukkan perkembangan fase masyarakat informasi :
·           George Lichtein menggunakan istilah post-bourgeois.
·           Ralph Dahrendorf menggunakan istilah post-capitalism.
·           Amitai Etzioni menjuluki post-modern.
·           Kenneth Boulding memakai istilah post-civilized.
·           Namun dalam hal popularitas, sosiolog Harvard, Daniel Bell menyebutnya dengan istilah masyarakat post-industrial.

3.      Karakteristik masyarakat informasi :
Rogers (1986) merumuskan masyarakat informasi sebagai berikut :
Suatu bangsa di mana mayoritas angkatan kerja adalah terdiri dari para pekerja informasi, dan di mana informasi merupakan elemen yang paling penting. Jadi masyarakat informasi mencerminkan suatu perubahan yang tajam dari masyarakat industrial di mana mayoritas tenaga kerja bekerja dalam pekerjaan manufacturing seperti perakitan mobil dan produksi baja, di mana yang merupakan elemen kunci adalah energi. Kontras dengan itu, para pekerja individu pada masyarakat informasi adalah mereka yang aktifitas utamanya memproduksi, mengolah atau mendistribusikan informasi, dan memproduksi teknologi informasi.”
Sehingga dapat disimpulkan karakteristik masyarakat informasi adalah:
·           mayoritas angkatan kerja adalah terdiri dari para pekerja informasi, jadi masyarakat informasi mencerminkan suatu perubahan yang tajam dari masyarakat industrial di mana mayoritas tenaga kerja bekerja dalam pekerjaan manufacturing seperti perakitan mobil dan produksi baja, yang mana elemen kuncinya adalah energi.
·           informasi merupakan elemen yang paling penting, di mana mencerminkan suatu perubahan yang tajam dari masyarakat industrial yang elemen pentingnya adalah energi, sedangkan pada masyarakat informasi elemen pentingnya adalah informasi.
·           para pekerja individu pada masyarakat informasi adalah mereka yang aktifitas utamanya memproduksi, mengolah atau mendistribusikan informasi, dan memproduksi teknologi informasi,
·           proses produksi dan distribusi segala bentuk informasi, terutama berbasis teknologi komputer elektronik, telah menjadi sektor utama dalam perekonomian masyarakat,
·           interaktifitas media dalam berkomunikasi juga terus mengalami peningkatan, yang mana masyarakat semakin terdorong untuk menjalin hubungan-hubungan sosial melalui jaringan-jaringan media, sehingga secara bertahap hubungan tersebut akan  menggantikan atau melengkapi jaringan sosial kemasyarakatan ataupun komunikasi tatap muka.

4.      Gambaran masyarakat informasi di Jepang :
Joho Shakai atau masarakat informasi menunjukkan sebuah kematangan yang dinyatakan bahwa kemakmuran dan kebudayaan pasca industri sangat bergantung pada teknologi-teknologi informasi (Ito, 1980). Masyarakat seperti ini dibedakan dari setiap tahapan evolusi masyarakat sebelumnya. Pada masyarakat seperti ini informasi sangat dihargai tinggi dan bahan mentah yang mendasari kegiatan-kegiatan ekonomi, industri, dan perkembangan sosial (Tanaka, 1978). Berarti di Jepang pada awal tahun 1970-an masyarakat informasi telah diletakkan dengan baik sebagai konsep yang dapat meningkatkan kepekaan kalangan bisnis, intelektual dan cara pandang masyarakat Jepang terhadap nilai teknologi dan produk informasi sebagai jalan paling tepat mengembangkan masa depan.
Pada tahun 1972, minat besar pemerintah mengetahui adanya pengaruh industri informasi terhadap masyarakat terbukti dalam laporan Departemen Pos dan Telekomunikasi Jepang yang mendorong munculnya kesadaran bahwa teknologi informasi memperpendek ruang waktu dan mengurangi kesenjangan ekonomi masyarakat. Pada periode 10 tahun antara 1960-1970, pemerintah Jepang memperkirakan pasokan informasi meningkat 400%, sedang konsumsinya hanya meningkat 140%. Analisa kekuatan faktor-faktor yang bertanggung jawab atas pertumbuhan informasi lebih dari 70% didorong oleh peralatan informasi-telepon, pesawat televisi, dan komputer. Sedangkan sisanya seperti pertumbuhan penduduk, tradisi, sumber informasi noneletronik.
Pada tahun 1971 tercatat 75 telepon per seratus orang, data tersebut merupakan peningkatan yang progresif dibanding tahun 1960 hanya 2 telepon per seratus orang. Pada akhir tahun 1977, Jepang telah memiliki 38.000 komputer untuk berbagai tujuan yang seluruhnya bernilai 2.500 milyar Yen atau setara dengan 12 milyar dollar AS. Dan pemerintah Jepang memutuskan pengembangan industri komputer dalam negeri yang benar-benar kompetitif sebagai prioritas utama.

5.       Bangsa indonesia sedang menuju untuk menjadi masyarakat informasi, karena belum secara keseluruhan bangsa Indonesia menjadi masyarakat informasi, atau bisa dibilang hanya sebagian dari kebanyakan masyarakat Indonesia. Kebanyakan dari masyarakat Indonesia, hanya menyimpan dan mendistribusikan, tanpa mengolah, atau hanya menyimpan saja tanpa mengolah dan mendistribusikannya kembali. Sedangkan bila menilik dari pengertian masyarakat informasi sendiri yang aktivitas utamanya adalah memproduksi, mengolah, atau mendistribusikan informasi, dan memproduksi teknologi informasi, maka menurut saya, bangsa Indonesia belum termasuk dalam kategori masyarakat informasi, namun memang sedang menuju menjadi masyarakat informasi.

Selasa, 10 April 2012

Teknologi Komunikasi

1. Definisi Teknologi Komunikasi
  Teknologi komunikasi menurut Rogers (1986) dirumuskan sebagai peralatan perangkat keras, struktur-struktur organisasional, dan nilai-nilai sosial dimana individu mengumpulkan, mengolah, dan saling bertukar informasi dengan individu lain.

2. Sejarah Perkembangan atau Fase Teknologi Komunikasi
  Menurut Rogers (1986) ada empat era evolusi komunikasi manusia, yakni era writing, era printing, era telecommunication, dan era komunikasi interaktif

3. Karakteristik Teknologi Komunikasi Baru
  Karakeristik sistem komunikasi manusia sebagai akibat teknologi komunikasi baru adalah :

 a.   Interactivity, kemampuan untuk talk back kepada penggunanya, artinya komponen teknologi       elektronik yang ada memungkinkan adanya komunikasi dengan medianya secara automatic atau mechanical reaction, dan atau memungkinkan terjadi komunikasi interpersonal melalui media atau machine assisted interpersonal communication.
Interactivity yang dimaksud adalah kualitas dari sistem komunikasi seperti perilaku komunikasi yang diharapkan; keakuratan, lebih efektif, dan lebih menyenangkan bagi para komunikan dalam proses komunikasi.
Di sini interactivity juga bermakna suatu kondisi di mana individu dalam setiap proses komunikasi memiliki kontrol dan dapat mengubah peran dalam proses tersebut (komunikator-komunikan).

 b.  De-massified, adalah kemampuan untuk menyampaikan pesan "khusus" antar individu dalam audience yang sangat banyak.  De massified di sini memberi peluang dari individu pengguna media untuk memilih dari menu yang amat luas/bervariasi, karena dalam hal ini teknologi (media komunikasi) mengijinkan penggunanya untuk menyesuaikan pesan sesuai dengan kebutuhan mereka. De-massified juga dapat diartikan kontrol sistem komunikasi massa berubah dari para produser media kepada para media consumer.
 
c. Asynchronous, artinya kemampuan untuk mengirim dan menerima pesan pada waktu yang tepat pada individu. Bermakna bahwa pesan yang dibawa oleh media dapat menghubungkan komunikator dan komunikan pada waktu yang berbeda, namun mereka tetap dapat berinteraksi secara nyaman, dan pesan juga tersampaikan dengan tepat pada waktunya.

4. Perbedaan Komunikasi Interaktif dengan Komunikasi Antarpersona dan Komunikasi Massa

No.
Karakteristik
Komunikasi
Komunikasi
Antarpersona
Interaktif
Media Massa
1.
Arus pesan
One-to-few
Many-to-many
One-to-many
2.
Sumber pengetahuan terhadap audience
Sumber memiliki pengetahuan terhadap penerima
Sumber mungkin mempunyai kesepakatan dengan partisipan secara interaktif
Sumber adalah organisasi media dengan sedikit pengetahuan terhadap penerima
3.
Segmentasi
Tinggi (demassified), karena kemampuan dalam menyampaikan pesan secara langsung dan face to face.
Tinggi (demassified), karena kemampuan dalam menyampaikan pesan secara langsung dan karena antara komunikator dan komunikan saling aktif dalam menerima dan menyampaikan pesan.
Rendah (massified), karena komunikator bisa secara langsung menyampaikan pesan.
4.
Tingkat interaktif
Tinggi, karena terjadi sharing di antara satu orang dengan orang lain dan di dalamnya juga terjadi transaksi pesan.
Tinggi, karena memang mengandalkan proses interaksi antara komunikator dan komunikan. sebab keduanya memang saling aktif bertukar pesan.
Rendah, karena komunikator hanya mengandalkan media mereka untuk mengirim pesan, dan terkadang audience juga tidak menanggapi pesan yang disampaikan.
5.
Feedback
Baik dan segera,. Karena komunikasi yang dilakukan secara face to face, maka feedback dari komunikan bisa langsung diterima oleh komunikator.
Kadang terbatas, langsung, dan tertunda. Karena dalam proses interaksinya, komunikan bisa saja hanya sekedar menanggapi, bukan memahami, walapun memang feedbacknya langsung.
Sangat terbatas dan tertunda. Dikarenakan komunikan hanya memakai media massanya saja, terkadang tanpa adanya feedback yang berarti dari komunikan terhadap pesan tersebut.
6.
Asynchronicity (menyimpan pesan)
Rendah, karena memori yang terbatas dalam menyimpan pesan dari seseorang.
Tinggi, karena dari proses interaktif dapat membuat seseorang meyimpan pesan yang diperoleh. dan proses interaktif membuat seseorang dengan orang lain menjadi lebih dekat, walaupun dekat disini dalam artian hanya mengenal atau tahu.
Rendah kecuali buku dan surat kabar. Media massa yang ada begitu banyak, sehingga orang memang membaca atau menggunakannya dan terkadang lupa akan pesan dr media massa itu sendiri. karena dalam sehari mereka bisa menggunakan lebih dari satu media.
7.
Hubungan sosio-emosional
Tinggi, komunikasi antarpersona memungkinkan terjadinya adanya kedekatan antara 2 orang tersebut. sehingga menimbulkan hubungan sosio-emosional yang tinggi.
Rendah, karena hubungan yang terjalin dalam komunikasi interaktif hanya sebatas mengenal, tahu, dan saling aktif memberi dan menerima pesan, tanpa melibatkan perasaan.
Rendah, karena media tidak mengenal siapa audience atau komunikan mereka.
8.
Isyarat non-verbal
Banyak, karena kedekatan yang terjalin akibat komunikasi antarpersona maka dalam berkomunikasi, komunikator dan komunikan tidak hanya menggunakan bahasa verbal, namun juga menggunakan isyarat non verbal untuk menegaskan pesan yang disampaikan. 
Beberapa, karena untuk menegaskan pesan yang disampaikan, komunikator sedikit menggunakan isyarat non-verbalnya.
Visual banyak, audio tidak, karena kebanyakan media massa menggunakan visual.
9.
Kontrol arus komunikasi
Berpotensi saling mengontrol
Berpotensi saling mengontrol
Sedikit kontrol dari penerima
10.
Privasi
Rendah, karena adanya kedekatan, maka komunikator dan komunikan merasa tidak adanya privasi, yang ada hanya keterbukaan satu sama lain.
Biasanya rendah, karena saling tahu, maka biasanya keprivasi.an rendah.
Tinggi, karena tidak saling tahu dan mengenal maka tingkat privasi begitu tinggi.

5. Model-model yang Dipakai Dalam Mengkaji Teknologi Komunikasi Baru
  Model Konvergensi, uses and gratification, dan difusion-inovation model

UAS Komunikasi Politik

Nama             : Ruliana Yunita Sari NIM               : 102022000009 Fakultas/Prodi : FISIP - IKOM Pagi 1.        Uraikan pemahama...